Jika diukur kesanggupannya, aku udah pasti mundur dan berhenti. life must go on, pekerjaan, kepribadian selalu terkait. Jika perasaan sedang baik, maka pekerjaan juga ikut membaik, tetapi jika perasaan perih maka semua akan berantakan. Mau ga mau aku harus sadar, kepribadian ku sangat amat tergantung pada apa yang sedang aku rasakan, dengan segala kekurangan itu, aku coba menutupinya, dengan berbagai cara. Aku belum bisa memilah antara pekerjaan, kepribadian, dan pergaulan. Semua masih tergantung pada kondisi yang sedang aku alami, dan aku masih kebingungan sebenarnya apa aku ini manusia yang diciptakan dari perasaan?
Life Must Go On, aku masih menyimak kata2 itu, tapi apa daya aku masih hidup dibawah perasaan, yang tanpa sadar kadar itu menghancurkan setiap perjalananku. terlebih disaat sekarang, aku belum bisa bangkit dari keterpurukan karena perasaan ku benar2 tidak enak. Manusia normal itu masa bad mood nya hanya pada waktu2 tertentu, sedangkan aku mengalami pada jangka waktu yang begitu panjang, dan sangat mengganggu konsentrasi pekerjaanku sendiri, malas berbuat apapun, tidur terganggu, nafsu makan pun ikut berbelasungkawa. Semenjak aku dikenalkan dengan cinta itu, kehidupan itu sungguh berubah menjadi beban penderitaan, disaat aku bergantung pada cinta itu, dengan tidak punya kesiapan aku ditinggal selamanya, apa itu serupa dengan kematian? atau hanya aku yang telah dibunuh perasaan sendiri?
Memang terlalu cepat aku berputus asa, padahal aku sendiri coba memotivasi diri dengan berbagai cara, aku selalu membaca tulisan yang membantu aku berdiri dan keluar dari kebuntuan, aku selalu mendengarkan nasehat2 orang2 terbaik disekitarku, tapi kenapa hidup aku sekarang benar2 dikendallikan oleh perasaan aku sendiri? aku benar2 dikuasai oleh rasa kehilangan yang menurut aku perasaan itu ditimbulkan oleh cinta dan juga kebodohan aku sendiri! dan aku mengakuinya, bahwa aku adalah manusia yang bodoh, aku hanya memasang lapisan luar dengan tipuan. aku menipu semua orang, dan aku menipu diri aku sendiri, aku mencoba bahagia menjalani semuanya, tapi ternyata hati kecilku tidak merasa begitu, aku hanya membodohi diri sendiri dengan berpura2 seperti ini. Dan entah sampai kapan aku seperti ini. Must be tough tapi aku tetap cengeng, dan slalu bertanya pada diri sendiri, sampai kapan menciptakan harapan2 bodoh, sampai kapan berharap pada orang yang sudah merusak sistem hidupku seperti ini.
No comments:
Post a Comment